Kritik teater

 

Kritik teater



1.    Pengertian  Kritik Seni  Teater

 Kritik teater merupakan kebebasan atau analisis yang dilakukan terhadap sebuah karya seni teater yang dilandasi norma atau pertimbangan nilai tertentu.

 

a.    Kritikus

Adalah orang yang memberikan  kupasan, pendapat,  analisis,  atau pertimbangan  terhadap sesuatu hal. Dengan demikian kritikus teater adalah orang yang memberikan kritikan atau kupasan, pendapat, analisis, dan pertimbangan terhadap suatu pementasan teater.

Agar dapat memberikan kritik terhadap suatu pertunjukan teater, seorang kritikus harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang teater itu sendiri, naskah teater, penokohan, lakon, karakter tokoh, teknik berperan, dan sebagainya.

 

b.    Sasaran

Sasaran kritik selalu berupa sesuatu yang dapat diamati oleh pancaindra seperti hasil pertunjukan, tingkah laku seseorang, dan pengetahuan. Dari semua sasaran kritik tersebut, pada dasarnya yang merupakan pokok atau sasaran utamanya adalah tanggung jawab. Mereka yang bertanggung jawab akan sebuah pertunjukan yang merupakan sasaran kritik.

 

c.    Norma

Orang yang mengkritik tak cukup hanya mengetahui sasaran kritik. Ia juga harus memiliki sesuatu yang menjadi pedoman atau pegangan yang harus dipatuhi.

 

2.      Etika dalam Kritik Seni Teater

Kritik yang sampaikan  harus memperhitungkan nilai dan norma moral yang menjadi pegangan masyarakat, seperti nilai kesopanan atau mengayomi dan mendidik.

Hal yang perlu diperhatikan seorasng kritikus ketika memberikan kritik.

·         Kritik hendaknya disusun dengan kata-kata sopan. Hakikatnya kritik adalah memberikan penilaian baik-buruknya suatu pertunjukan teate.

·         Kritik hendaknya tidak disusun secara emosional. Perasaan pribadi dari kritikus terhadap teaterawan tidak boleh menguasai kritik.

·         Kritikus hendaknya ditujukan untuk memberikan jalan keluar dan mengatasi kekurangan dan kelemahan suatu pertunjukan teater. Dengan demikian, pertunjukan teater itu akan menjadi pertunjukan lebih baik. Kritik seperti ini disebut kritik membangun.

·         Kritik hendaknya menampilkan fakta-fakta substansial yang terjadi saat pertunjukan dilakukan. Artinya, seorang kritikus harus dapat membuktikan kesesuaian atau ketidaksesuaian fakta dengan norma atau pedoman yang menjadi pegangannya.

 

3.      Menulis Kritik Seni Teater

Yang perlu dimiliki selanjutnya adalah perangkat atau peralatan kritik itu sendiri.

a.       Pengenalan yang luas terhadap seni teater

Pengetahuan tentang teater  adalah hal pertama dan utama yang perlu dimiliki. Hal itu dapat dilakukan melalui studi formal disekolah, perguruan tinggi, atau lembaga kursus. Bias juga dilakukan dengan membaca berbagai literatur tentang seni maupun melalui pengalaman langsung terhadap pertunjukan seni.

 

b.      Sensibilitas kritik

Setelah memiliki pengetahuan tentang seni teater, perangkat yang harus dimiliki adalah kepekaan dalam mengkritik. Kritikus dituntut memiliki kemampuan memasuki lingkup emosi estetika yang sedemikian luas.

 

c.       Temperamen adil

Perangkat terakhir yang perlu dimiliki adalah hasrat untuk adil dan objektif. Kritikus dituntut memiliki kemampuan untuk menangguhkan keputusan sampai semua fakta lengkap.

 

Setelah memiliki perangkat-perangkat tersebut, anda siap untuk membuat ulasan kritik. Untuk itu, ada beberapa langkah praktis untuk membantu menulis kritik, yaitu sebagai berikut.

1.      Pertama, focus pada saat melihat pertunjukan dan jangan mengerjakan kegiatan lain yang mengganggu konsentrasi.

2.      Kedua, saat menonton ada baiknya membuat catatan-catatan kecil yang berisi tentang kebaikan-keburukandari setiap aspek yang diamati.

3.      Ketiga, setelah menonton, buatlah pengelompokan atas catatan kecil sesuai dengan analisis yang disampaikan.

4.      Keempat, berdasarkan pengelompokan catatan tersebut, mulailah menyusun tulisan kritik.  

Comments

Popular Posts