Alat Musik Tradisional Dalam Masyarakat Pendukungnya

 Alat Musik Tradisional Dalam Masyarakat Pendukungnya



1.       Alat Musik Tradisional Dalam Seni Ritual

Pelaksanaan upacara adat biasanya dilakukan dengan menggunakan bentuk-bentuk alat musik tradisional  yang berperan sebagai pengiring atau pelengkap. Di beberapa daerah, kehadiran alat musik tradisional dalam pelaksanaan upacara begitu dominan dan berperan sebagai inti dari ritual acara yang dilakukan. Beberapa contoh alat musik tradisional tersebut adalah sebagai berikut

a.       Gamelan Bali

Bali juga memiliki gamelan yang menjadi alat musik utama dalam berbagai acara tradisional. Jenis musik yang disajikan oleh gamelan Bali disesuaikan dengan acaranya. Musik untuk piodalan (hari jadi) berbeda dengan musik pengiring acara metatah (mengasah gigi). Demikian pula pada acara pernikahan dan upacara Ngaben, alunan gamelan yang mengiring upacara tersebut tentulah tidak sama.

 

b.      Suling Bambu Toraja

Di Toraja, suling ini disebut passuling atau dikenal juga dengan Suling Lembang. Suling ini biasa dimainkan dalam upacara duka sebagai pengiring Pa’Maraka, lagu duka yang dinyanyikan untuk menyambut tamu yang datang berbelasungkawa.

 



c.       Keledi suku Dayak

Keledi adalah alat musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Barat. Keledi terbuat dari batang bambu dan buah labu tua yang dikeluarkan isinya, kemudian direndam selama satu bulan dan dikeringkan. Keledi biasa diaminkan pada saat upacara adat suku Dayak. Selain itu, juga dimainkan untuk mengiringi nyanyian dan tarian tradisional.

 

d.      Gamelan Sekaten

Gamelan sekaten adalah gamelan dari Jawa Tengah yang digunakan untuk upacara Sekaten atau peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Gamelan Sekaten dimainkan dengan gaya ansambel yang sangat keras dan megah. Hal tersebut diyakini sebagai salah satu sarana dakwah, yaitu menarik minat masyarakat untuk dating ke masjid.

 

2.       Alat Musik Tradisional Dalam Seni Hiburan

Beberapa contoh alat musik tradisional yang berfungsi sebagai seni hiburan adalah sebagai berikut.

a.       Pa’pompang Toraja

Alat musik tradisional yang terbuat dari bambu ini merupakan satu simfoni orkestra yang dimainkan oleh banyak orang dan dipimpin oleh seorang dirigen. Alat musik ini sering diperlombakan pada perayaan bersejarah, seperti ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia atau peringatan hari jadi Tana Toraja.




b.      Angklung

Angklung adalah alat musik yang terbuat dari bamboo. Pada awalnya, angklung dimainkan sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Penyajian angklung juga sering dikaitkan dengan upacara ritus padi. Namun seiring dengan popularitasnya, yaitu semakin banyak diminati berbagai kalangan, angklung sering dimainkan sebagai pertunjukan dalam rangka misi kebudayaan.

 

c.       Kulintang

Kulintang atau kolintang adalah alat music yang terdiri atas barisan bilah kayu yang disusun secara mendatar. Kulintang dimainkan dalam festival-festival kebudayaan, selain itu juga sering ditampilkan untuk menghibur tamu dalam acara pernikahan atau syukuran setelah pulang menunaikan ibadah haji.

Contoh lain alat musik tradisional yang difungsikan sebagai sarana hiburan adalah pertunjukan Klenengan/Uyon-Uyon di Jawa, pertunjukan Kliningan diu Sunda, pertunjukan Talempong di Sumatra Barat, dan pertunjukan Calung di Banyumas.

 

3.       Perbedaan antara Musik dalam Seni Ritual dan Seni Hiburan di Masyarakat

Musik memegang peranan yang cukup penting, baik dalam seni ritual maupun seni hiburan bagi masyarakat pendukungnya. Perbedaan music di antara keduanya antara lain sebagai berikut.

a.       Musik ritual difungsikan sebagai salah satu pelengkap dalam upacara adat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Jika jenis musik tersebut tidak ada, upacara adat dapat dikatakan tidak sah atau tidak mengikuti tata upacara yang sudah berlaku. Sementara itu, music sebagai sarana hiburan sama sekali tidak terkait dengan upacara adat atau saran upacara yang lain. Musik sebagai seni hiburan mandiri sebagai sajian untuk menghibur masyarakat.

b.    Musik sebagai seni ritual disajikan dengan tema untuk kebutuhan upacara tersebut. Contohnya, pada upacara Grebeg Maulud disajikan gending-gending yang berkaitan dengan keperluan Grebeg Maulud, seperti gending Rangkung, Rambu, dan sebagainya. Gending-gending tersebut diciptakan khusus untuk keperluan upacara tersebut. Adapun pada seni hiburan, materi yang disajikan tidak dikaitkan dengan kepentingan apa pun, termasuk untuk kepentingan sarana upacara.

Comments

Popular Posts